Istilah stuip (orang awam menyebutnya “step” ) merupakan kejang-kejang yang biasanya dialami anak-anak. Bagi ibu muda, stuip bisa jadi dianggap sebagai “momok” atau hal yang menakutkan. Kejang-kejang akibat suhu meninggi disebut juga dengan istilah stuip. Apabila anak menderita kejang pertama kali, biasanya si orangtua merasa cemas dan panic. Seyogyanya anak segera dibawa ke dokter, lebih-lebih kalau anaknya berumur kurang dari 6 bulan atau diatas 4 tahun.
Kejang merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dari yang bersifat ringan seperti radang tenggorokkan sampai yang ringan seperti radang otak. “ Lima puluh persen anak yang mengalai serangan kejang yang pertama pada umur di bawah 5 tahun menderita kejang demam sederhana “ demikian penjelasan dr. Tatang Kustiman Samsi, dokter spesialis anak dari RS Sumber Waras Jakarta. Kejang yang terjadi pada anak-anak ini dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kejang demam sederhana dan kejang yang timbul pada anak yang sudah memiliki penyakit epilepsy (ayan). Kejang pada penderita epilepsy ini bisa muncul antara lain dengan adanya serangan demam. Pada umumnya, kejang demam sederhana sering timbul pada anak usia 6 bulan – 4 tahun. Sedangkan kejang pada anak dibawah 6 bulan dikarenakan trauma kelahiran termasuk karena kekurangan oksigen. Timbulnya serangan kejang demam adalah akibat terjadinya kenaikkan suhu tubuh yang tinggi dan cepat. Serangan kejang biasanya timbul pada 16 jam pertama setelah kenaikkan suhu tubuh dan umumnya berlangsung kurang dari 10 menit. Kejang terjadi pada seluruh bagian tubuh dan umunya berhenti dengan sendirinya setelah mendapatkan pertolongan pertama. Setelah kejang berhenti, dengan segera anak menjadi normal kembali. Walau beberapa saat anak tampak belum mampu memberikan reaksi apapun dan tampak mengantuk, setelah beberapa menit anak akan terbangun dan sadar.
Dalam beberapa kasus dijumpai, ada anak-anak yang mudah mengalami stuip ada juga yang tidak. Bagi ibu-ibu yang saat ini memiliki bayi, tenang saja. Sudah ada berbagai upaya ditemukan untuk mencegah terjadinya stuip pada anak.
Pertolongan pertama pada anak yang mengalami stuip
Saat anak dijumpai mengalami kejang-kejang, langkah pertama yang bisa diambil adalah segera melepaskan pakaian si anak agar bisa bernafas dengan leluasa. Lantas masukkan ganggang sendok yang telah dibalut terlebih dahulu dengan sapu tangan yang bersih ke dalam mulut anak agar jalan nafas anak terbuka dan lidahnya tidak tergigit waktu kejang-kejang. Untuk menurunkan suhu badan anak, si anak dimandikan dengan alcohol 70% ( menurut dokter jika tidak ada alcohol 70% bisa digantikan dengan mengkompres kepala anak dengan air dingin atau es, atau diberi obat penurun panas setelah anak sadar)
Upaya Pencegahan
Untuk mencegah supaya anak tidak terserang kejang demam, langkah yang paling utama adalah menurunkan suhu tubuh anak dengan mengkompresnya. Namun perlu menjadi catatan bahwa tidak selamanya kenaikkan suhu tubuh pada anak diikuti dengan kejang, lebih-lebih pada anak yang belum pernah mengalami kejang dan atau tidak ada anggota keluarga yang pernah terkena kejang demam. Berbeda dengan anak yang mederita epilepsy, mereka membutuhkan obat antikejang setiap hari dan dikonsumsi dalam waktu lama. Bagaimanapun tindakan pencegahan dilakukan, akan lebih sempurna jika rajin berkonsultasi dengn dokter ahli anak untuk melacak lebih jauh apakah anak bisa berpotensi kejang atau tidak.
Diolah dari beberapa sumber :
Dr Fajar Wahyu Pribadi, M.Sc
No comments:
Post a Comment