MENGENAL TAHAP PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK
A.
BAYI
Ekspresi yang penting bagi bayi adalah menangis dan tersenyum. Menangis
adalah mekanisme yang paling penting yang dikembangkan bayi untuk berkomunikasi
dengan dunianya ( Gustafan, 1993 )
Tipe tangisan : ( Betty, 2004 )
·
Tangisan dasar à pola
berirama. Menangis – diam sesaat – agak meninggi – istirahat
·
Tangisan kemarahan à variasi
dari tangisan dasar tetapi lebih banyak udara yang dikeluarkan melalui tali
suara.
·
Tangisan karena sakit à
tiba-tiba tanpa rintihan diikuti tangksan awal yang panjang
Perkembangan moral
v
Tidak memiliki hierarki nilai dan suara
hati. Perilaku belum dapat dibimbing oleh norma-norma moral.
v
Dasar-dasarnya perlu diletakkan dalam
masa bayi à
membangun kode moral.
v
Menilai benar / salah à dari
ukuran kesenangan / kesakitan à bukan akibat
yang ditimbulkan
v
Bayi tidak merasa bersalah jika
mengambil benda milik orang lain karena belum memiliki konsep tentang hak milik
pribadi.
Tekanan
·
Aspek pendidikan disiplin à hukuman
diperbolehkan asal mendidik
·
Mengajar tentang benar dan salah
·
Memberi hadiah pujian jika benar
daripada memberi hukuman.
B.
PRA
SEKOLAH
v Awal
kanak-kanak emosi sangat kuat
v Sering
meledak-ledak à sulit
dibimbing dan diarahkan
v Emosi
yang kuat à terlalu
banyak bermain, makan sedikit, tidak mau tidur siang
v Muncul
rasa cemburu, iri hati à anak
suka merajuk
Perkembangan moral
Ø Masih dalam tingkat rendah à
perkembangan intelektual anak belum mencapai titik untukmenerapkan prinsip
benar dan salah.
Ø
Belum punya dorongan untuk mengikuti
peraturan.
Ø
Anak belajar bertindak tanpa tau
mengapa.Jika dilarang sudah lupa.
Ø
Belum mengembangkan hati nurani sehingga
tidak merasa bersalah jika melakukan sesuatu yang salah karena takut dihukum.
Tahapan
mendisiplinkan :
· Anak-abak berorientasi pada patuh dan
hukuman à tahu
benar / buruk dari akibat fisik yang diterimanya.
·
Anak menyesuaikan diri dengan harapan
sosial mendapatkan pujian.
C.
KANAK-KANAK
AKHIR
v
Anak-anak mulai tahu bahwa tidak semua
sikapnya dapat diterima oleh sosial
v
Anak mulai mengungkapkan marah dengan
menggerutu, mengambek dengan kata-kata kasar.
v
Katarsis emosional : karena emosi tidak
tersalur anak coba meredakan dengan sibuk bermain, tertawa berlebihan bahkan
menangis agar diterima sesuai dengan harapan sosial.
v
Mulai dapat merasakan kecewa, takut,
sedih dan cemburu.
Perkembangan moral
v
Anak menyesuaikan diri dengan aturan
yang diterima kelompok sosial untuk menghindari penolakkan atau celaan. Cenderung banyak melanggar peraturan di rumah. (aye)
No comments:
Post a Comment