Misericordia Child & Family Development Center

Misericordia Child & Family Development Center

Tuesday, July 30, 2013

Tahap Perkembangan Emosi Anak

MENGENAL TAHAP PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK

A.                 BAYI
Ekspresi yang penting bagi bayi adalah menangis dan tersenyum. Menangis adalah mekanisme yang paling penting yang dikembangkan bayi untuk berkomunikasi dengan dunianya ( Gustafan, 1993 )
Tipe tangisan : ( Betty, 2004 )
·         Tangisan dasar à pola berirama. Menangis – diam sesaat – agak meninggi – istirahat
·         Tangisan kemarahan à variasi dari tangisan dasar tetapi lebih banyak udara yang dikeluarkan melalui tali suara.
·         Tangisan karena sakit à tiba-tiba tanpa rintihan diikuti tangksan awal yang panjang

            Perkembangan moral
v  Tidak memiliki hierarki nilai dan suara hati. Perilaku belum dapat dibimbing oleh norma-norma moral.
v  Dasar-dasarnya perlu diletakkan dalam masa bayi à membangun kode moral.
v  Menilai benar / salah à dari ukuran kesenangan / kesakitan à bukan akibat yang ditimbulkan
v  Bayi tidak merasa bersalah jika mengambil benda milik orang lain karena belum memiliki konsep tentang hak milik pribadi.
Tekanan
·         Aspek pendidikan disiplin à hukuman diperbolehkan asal mendidik
·         Mengajar tentang benar dan salah
·         Memberi hadiah pujian jika benar daripada memberi hukuman.

B.                 PRA SEKOLAH
v  Awal kanak-kanak emosi sangat kuat
v  Sering meledak-ledak à sulit dibimbing dan diarahkan
v  Emosi yang kuat à terlalu banyak bermain, makan sedikit, tidak mau tidur siang
v  Muncul rasa cemburu, iri hati à anak suka merajuk

Perkembangan moral
Ø Masih dalam tingkat rendah à perkembangan intelektual anak belum mencapai titik untukmenerapkan prinsip benar dan salah.
Ø  Belum punya dorongan untuk mengikuti peraturan.
Ø  Anak belajar bertindak tanpa tau mengapa.Jika dilarang sudah lupa.
Ø  Belum mengembangkan hati nurani sehingga tidak merasa bersalah jika melakukan sesuatu yang salah karena takut dihukum.

Tahapan mendisiplinkan :
·    Anak-abak berorientasi pada patuh dan hukuman à tahu benar / buruk dari akibat fisik yang diterimanya.
·         Anak menyesuaikan diri dengan harapan sosial mendapatkan pujian.

C.                 KANAK-KANAK AKHIR
v  Anak-anak mulai tahu bahwa tidak semua sikapnya dapat diterima oleh sosial
v  Anak mulai mengungkapkan marah dengan menggerutu, mengambek dengan kata-kata kasar.
v  Katarsis emosional : karena emosi tidak tersalur anak coba meredakan dengan sibuk bermain, tertawa berlebihan bahkan menangis agar diterima sesuai dengan harapan sosial.
v  Mulai dapat merasakan kecewa, takut, sedih dan cemburu.

Perkembangan moral
v  Anak menyesuaikan diri dengan aturan yang diterima kelompok sosial untuk menghindari penolakkan atau celaan. Cenderung banyak melanggar peraturan di rumah. (aye)


No comments:

Post a Comment