Oleh. Yuria Ekalitani
Berkomunikasi dengan anak tampaknya merupakan hal sepele
yang dapat dilakukan oleh orang tua. Akan tetapi hal yang sepele ini justru
terkadang sangat sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hitung saja
waktu yang Bapak atau Ibu sediakan untuk ngobrol
atau berbincang-bincang dengan anak membicarakan topik tertentu.Bisa jadi dalam
24 jam ( 1 hari ), rata-rata waktu yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan
anak hanya sewaktu anak akan berangkat sekolah dan saat makan bersama.
Selebihnya orang tua sibuk dengan urusannya masing-masing bahkan terkadang
sudah terlalu lelah untuk meluangkan waktu berkomunikasi dengan anak karena
beratnya pekerjaan. Maka tidak heran apabila banyak orang tua yang datang
kepada saya dan bertanya mengapa anaknya tidak bisa diberitahu apabila nakal
atau mengapa anaknya selalu menutup telinga saat dinasihati.
Banyak kalangan percaya, komunikasi antara orangtua dan
anak menjadi salah satu kunci menciptakan anak yang bahagia dan mandiri. Komunikasi
antara orang tua dan anak ini harus mendukung adanya saling pengertian. Pada
gilirannya komunikasi antara orangtua dan anak akan menjadi model bagi anak
untuk menerapkannya pada hubungan di lingkungan di luar keluarganya. Komunikasi yang anda
lakukan dengan anak anda tidaklah harus lama dan bertele-tele. Yang penting
adalah kualitas dan kesinambungannya. Setiap pesan yang disampaikan hendaknya
jelas sejalan dengan gerak tubuh, bahasa tubuh serta nada bicara anda. Dengan
membiasakan berkomunikasi dengan anak akan mebuatnya belajar bersikap terbuka
dan pada akhirnya ikut memberi kontribusi bagi terciptanya hubungan yang hangat
antara anda dengan anak. Selamat meluangkan waktu.
No comments:
Post a Comment