Misericordia Child & Family Development Center

Misericordia Child & Family Development Center

Wednesday, July 31, 2013

Berkomunikasi dengan Anak

Oleh. Yuria Ekalitani

Berkomunikasi dengan anak tampaknya merupakan hal sepele yang dapat dilakukan oleh orang tua. Akan tetapi hal yang sepele ini justru terkadang sangat sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hitung saja waktu yang Bapak atau Ibu sediakan untuk ngobrol atau berbincang-bincang dengan anak membicarakan topik tertentu.Bisa jadi dalam 24 jam ( 1 hari ), rata-rata waktu yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan anak hanya sewaktu anak akan berangkat sekolah dan saat makan bersama. Selebihnya orang tua sibuk dengan urusannya masing-masing bahkan terkadang sudah terlalu lelah untuk meluangkan waktu berkomunikasi dengan anak karena beratnya pekerjaan. Maka tidak heran apabila banyak orang tua yang datang kepada saya dan bertanya mengapa anaknya tidak bisa diberitahu apabila nakal atau mengapa anaknya selalu menutup telinga saat dinasihati.
Banyak kalangan percaya, komunikasi antara orangtua dan anak menjadi salah satu kunci menciptakan anak yang bahagia dan mandiri. Komunikasi antara orang tua dan anak ini harus mendukung adanya saling pengertian. Pada gilirannya komunikasi antara orangtua dan anak akan menjadi model bagi anak untuk menerapkannya pada hubungan di lingkungan di luar keluarganya. Komunikasi yang anda lakukan dengan anak anda tidaklah harus lama dan bertele-tele. Yang penting adalah kualitas dan kesinambungannya. Setiap pesan yang disampaikan hendaknya jelas sejalan dengan gerak tubuh, bahasa tubuh serta nada bicara anda. Dengan membiasakan berkomunikasi dengan anak akan mebuatnya belajar bersikap terbuka dan pada akhirnya ikut memberi kontribusi bagi terciptanya hubungan yang hangat antara anda dengan anak. Selamat meluangkan waktu.




No comments:

Post a Comment