Perilaku bullying menjadi semakin berisiko terbentuk pada karakter anak jika dalam keluarga, anak dibesarkan dengan dinamika keluarga yang kurang harmonis, kurang adanya keterlibatan dalam pola pengasuhan antar kedua orangtua, sikap yang membiarkan (permisif) terhadap perilaku kasar anak, menggunakan hukuman fisik atau luapan emosional ketika mendisiplinkan anak serta gaya pengasuhan yang tidak sesuai dengan temperamen alami anak yang mungkin lebih agresif, impulsif atau mudah marah.
Kabar baiknya adalah karena bullying adalah perilaku yang dipelajari, maka hal itu bisa juga tidak dipelajari oleh anak. Berikut ini saya akan memberikan beberapa ulasan untuk memahami perilaku bullying pada anak.
Kenali Tanda-tanda dan Gejala Perilaku Bullying :
Cara pertama untuk memahami perilaku bullying adalah dengan melihat pola pengulangan, kesengajaan verbal, emosional atau penyerangan fisik; seperti pada perilaku :
- Mengasingkan atau mengucilkan seorang anak.
- Mengejek, melakukan intimidasi dan kekerasan.
- Menyebarluaskan gosip yang kejam secara verbal atau lewat media sosial.
- Melakukan penyerangan fisik dengan memukul, mendorong, menendang, membanting, mencekik ataupun melakukan ancaman atau menakut-nakuti anak lain.
- Merusak barang milik anak lain.
- Senang melihat anak lain dalam keadaan susah.
- Sulit melihat situasi dari sudut pandang orang lain,
- Menolak bertanggung jawab atau mengelak melakukan hal yang salah walaupun terbukti bersalah.
- Menyalahkan korban atau anak lain dan bilang jika anak itu pantas mendapatkannya.
- Targetnya adalah anak yang lebih lemah atau lebih muda, binatang yang lemah.
1) Kenali alasannya mengapa anak melakukan bullying. Bisa saja perilaku itu muncul karena beberapa hal di bawah ini :
- Pengasuhan yang permisif. Bullying dianggap sebagai hal biasa dalam tahapan perkembangan anak laki-laki. Ini adalah anggapan yang salah. Membiarkan seorang anak melakukan perilaku bullying akan menjadi bencana bagi karakter anak.
- Pengasuhan yang otoriter. Penerapan disiplin yang sangat keras membuat didikan terhadap anak menjadi kaku. Situasi dalam keluarga menjadi kurang hangat. Hal ini bisa menjadi faktor pendorong anak melampiaskan emosinya kepada orang lain dengan melakukan bullying.
- Kurangnya kepercayaan diri sehingga melakukan kekerasan untuk mendapatkan penghargaan.
- Perasaan tidak berdaya sehingga menyerang anak lain yang lebih lemah akan membuat dirinya merasa kuat dan tangguh.
- Belum berkembangnya empati. Bisa saja terjadi karena pengalaman traumatis yang pernah dialami anak.
- Untuk bersenang-senang. Anak melakukan bullying sebagai "permainan" karena merasa bosan.
- Anak bermain dengan teman yang agresif sehingga terpengaruh.
- Anak tidak terampil dalam mengatasi permasalahannya.
- Membalas dendam. Anak melakukan tindakan balas dendam dan merasa impas.
- Meniru tayangan di televisi atau media elektronik lain yang mengandung unsur kekerasan sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.
2) Tanggapi laporan dengan serius. Jika Anda mendengar anak Anda melakukan bullying terhadap anak lain, bersikaplah segera dan jangan mengabaikannya. Hal ini sangat penting supaya Anda segera melakukan tindakan pencegahan supaya perilaku bullying ini tidak berulang lagi.
3) Awasi anak ketika mengkonsumsi tayangan di media.
4) Beri contoh kegiatan untuk mengembangkan keterampilan empatinya.Contoh, berlaku lembut dan sopan dengan orang lain, memperhatikan orang yang lemah.
5) Libatkan peran ayah. Ayah yang memiliki peran aktif dalam pengasuhan akan mengajarkan anak menjadi lebih sensitif, peka, berempati. Penelitian menunjukkan perilaku kekerasan muncul dari pola pengasuhan dimana ayahnya tidak berperan maksimal atau mucul karena ayah yang berperan agresif.
Tindakan yang Diperlukan
a) Untuk perilaku bullying yang pertama kali dilakukan anak.
- Bertindaklah sesegera mungkin. Tetap tenang ketika menghadapi anak. Tidak marah-marah atau meluapkan emosi yang berlebihan karena dapat memperburuk situasi. Pindahkan anak Anda segera dari situasi tersebut. Kemudian duduklah bersama anak dan ajaklah anak berbicara dengan suara serius dan tegas untuk menunjukkan bahwa perilaku itu buruk dan salah.
- Ungkapkan harapan keluarga kepada anak misalnya; "Di rumah kamu selalu bersikap baik dengan papa dan mama. Maka di luar rumahpun kamu dapat berbuat baik pada orang lain"
- Dengarkan anak Anda baik-baik. Dengarkanlah alasannya mengapa ia melakukan tindakan kekerasan. Tetap ingat bahwa pelaku bullying akan menyalahkan orang lain dan merasa dirinya benar untuk melakukan tindakan kekerasan. Maka Anda mungkin memerlukan saksi mata untuk mendapatkan gambaran yang akurat atas tindakkan yang sudah anak lakukan.
- Ciptakan solusi yang positif. Contoh : Masalahnya adalah anak tidak mampu mengendalikan emosinya. Solusi : Ajari anak strategi untuk mengelola amarah.
- Menegakkan konsekuensi. Apapun konsekuensinya, jangan biarkan dia untuk lepas dari konsekuensi itu. Hindari hukuman fisik. Berikan reward positif.
- Memerlukan pemulihan. Bantu anak untuk memulihkan dirinya dan memulihkan hubungan anak dengan orang yang sudah disakitinya.
b) Untuk perilaku bullying yang lebih parah atau berulang.
- Awasi anak Anda lebih dekat.Biarkan anak tahu bahwa Anda mengawasinya atau mengontrol aksinya di luar rumah. Mintalah orang dewasa lain untuk mengawasi anak Anda jika Anda membutuhkannya.
- Bermusyawarahlah dengan penanggung jawab. Jelaskan kepada anak bahwa Anda akan berbicara dengan semua penanggung jawab yang terkait seperti guru, babbysitter dsbnya, untuk meyakinkan semua orang mengharapkan perubahan pada perilaku kekerasan yang dilakukan.
- Carilah bantuan profesional seperti ke psikolog maupun konselor untuk membantu Anda dalam mengubah perilaku bullying ini. Anda dapat mencari info tempat praktek psikolog di artikel lain di blog ini.
Kembangkan kebiasaan baru untuk perubahan ke sikap positif.
Ajarkan beberapa kebiasaan baru sebagai berikut :
- Ajari keterampilan tentang persahabatan.
- Periksa teman-teman yang agresif.
- Mengembangkan keterampilan berempati.
- Temukan cara sehat untuk menyalurkan emosi.
Demikianlah orangtua beberapa ulasan tentang perilaku bullying pada anak. Jika anda pernah menjumpai anak Anda melakukan bullying terhadap anak lain, ingatlah untuk tetap berbesar hati dan bersikap tenang. Lakukan intervensi sedini mungkin untuk menghindarkan perilaku bullying yang berulang atau lebih parah.
Di lain kesempatan, akan saya tulis artikel tentang Cara Mengelola Emosi pada Anak ya juga artikel lain untuk emosional regulasi.
Ikuti terus tulisan-tulisan saya di blog ini.
Mari kita hadirkan dunia yang ramah untuk anak-anak Indonesia
Salam,
Yuria Ekalitani
Email : mcfdc.indonesia@gmail.com
Referensi :
Borba,Michele; 2009; Building Moral Intelligence : The Seven Essensial Virtues That Teach Kids to Do The Right Things.
Sheras, Peter; Your Child : Bully or Victim? Understanding and Ending Schoolyard Tyranny.
Referensi :
Borba,Michele; 2009; Building Moral Intelligence : The Seven Essensial Virtues That Teach Kids to Do The Right Things.
Sheras, Peter; Your Child : Bully or Victim? Understanding and Ending Schoolyard Tyranny.
S1288poker adalah penyedia taruhan poker online dengan uang asli yang dapat dipercaya dan dapat di andalkan untuk memenuhi kebutuhan anda dalam bermain poker online menggunakan uang asli.
ReplyDeleteUntuk dapat bermain poker di S1288poker,com sangat mudah, anda dapat melakukan deposit minimal Rp.10.000,- dengan keuntungan semaksimal mungkin.
kelebihan lainnya adalah anda dapat bermain tanpa harus menghawatirkan adanya program atau penggunaan bot pada website S1288poker,com karena di S1288poker permainan player vs player. (PIN BBM : 7AC8D76B)