Pada usia 1 bulan bayi senang :
- Menghisap jarinya, tidur dan mendengarkan suara Anda
- Digendong dan dibuai
- Memandangi wajah terutama bagian mata Anda.
Oleh karena itu, berilah anak Anda tempat tidur yang nyaman, respons yang hangat dan penuh kasih sayang terhadap tangisannya, serta berilah pelukkan dan buaian yang disertai kata-kata yang lembut.
Untuk perkembangan motoriknya, bayi memiliki refleks-refleks yang sebagian sudah terjadi pada saat ia berada dalam kandungan. Pada bayi yang baru lahir sampai usia beberapa minggu, sebagian besar gerakkannya terdiri dari bermacam-macam refleks yang akan berkurang sejalan dengan pertambahan usianya.
Refleks Motorik pada Bayi Usia 1 bulan :
- Refleks Menghisap
Refleks yang terpenting pada bayi adalah refleks menghisap. Refleks ini memungkinkan bayi menghisap susu ibu atau susu botol untuk memuaskan rasa dahaga serta laparnya. Bila anda menyentuh daerah sekitar mulut bayi, maka ia akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya ke arah datangnya jari Anda. Hal ini akan dilakukannya pula, bila Anda menyentuhkan puting susu atau dot ke ujung mulutnya, gerakkan ini kemudian akan diikuti oleh gerakkan menghisap.
- Refleks Menggenggam
Refleks lain yang tampak jelas pada bayi adalah refleks menggenggam. Refleks ini dengan mudah dapat dilihat pada bayi-bayi yang baru lahir. Bila Anda menyentuh telapak tangan bayi dengan jari Anda, maka jari-jarinya yang mungil akan langsung menggenggam tangan Anda dengan kencang. Refleks yang serupa terlihat pula pada jari-jari kakinya. Bila telapak kakinya Anda sentuh dengan jari, ia akan membengkokkan jari-jarinya ke arah jari Anda. Refleks menggenggam baik pada tangan maupun maupun kaki akan menghilang dengan sendirinya setelah bayi melewati bulan-bulan pertamanya.
Refleks Emosional pada Bayi Usia 1 bulan :
- Refleks Moro
Refleks lain yang diperlihatkan bayi pada minggu-minggu pertamanya ialah apa yang dikenal dengan refleks moro. Tidak seperti refleks-refleks yang sebelumnya, yang semata-mata merupakan refleks motorik, refleks moro ini oleh para ahli digolongkan sebagai reaksi emosional yang timbul di luar kemauan atau kesadaran bayi. Refleks ini timbul bila bayi diangkat atau direnggut secara kasar dari gendongannya. Ia kemudian seolah-olah melakukan gerakkan yang mendekatkan tubuhnya pada orang yang mendekapnya. Perpindahan posisi yang tiba-tiba biasanya akan membuat bayi cemas dan refleks yang menyertainya berupa gerakkan melengkungkan tubuh (bagian punggung) dan mendongakkan kepala ke arah belakang. Pada saat yang sama, kaki dan tangannya akan digerakkan ke depan kemudian dengan cepat merapatkan tubuhnya. Refleks ini seringkali disertai dengan tangisan yang keras. Refleks moro tidak mempunyai fungsi yang nyata dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yang relatif singkat. Bila hal ini terjadi pada bayi Anda, maka itu berarti anda telah memperlakukannya agak kasar sehingga membuatnya takut.
- Refleks Menghentak
Refleks ini berupa hentakkan dan gerakkan seperti mengejang pada lengan dan tangan. Refleks ini juga sering diikuti dengan tangis yang menunjukkan rasa takut. Hal ini terjadi bila bayi tiba-tiba dikejutkan oleh bunyi yang keras atau cahaya yang terlalu kuat atau perubahan suhu yang terlalu mendadak pada waktu mandi. Refleks ini juga sering terjadi bila bayi sedang tidur. Mungkin bila Anda tidak melihat apa yang menjadi sebab, tetapi ia tiba-tiba tersentak dan menangis, bila itu terjadi pada saat bayi sedang tidur, Anda tidak perlu berbuat apa-apa. namun apabila saat ia bangun atau makan refleks ini terjadi, Anda perlu menenangkannya dengan memeluk atau membelainya.
- Refleks Otot Leher
Refleks otot leher terlihat saat bayi ditidurkan terlentang dan ia akan memiringkan kepalanya ke satu sisi dan meluruskan lengannya dan kakinya pada sisi tersebut. Sementara itu, lengan dan kaki di sisi satunya sedikit dibengkokkan. Gerak refleks ini dapat membantu bayi menghilangkan rasa bosannya di tempat tidur atau rasa tidak nyaman karena terus menerus berada pada posisi tersebut.
Refleks-refleks tersebut diatas merupakan refleks-refleks yang dapat dilihat dan sering terjadi tanpa harus dirangsang. Selain refleks-refleks tersebut di atas, ada refleks lain yang tidak segera nampak namun harus dirangsang untuk beberapa waktu lamanya, yaitu refleks berjalan dan merayap. Pada dasarnya, refleks tersebut merupakan persiapan dan latihan yang tidak disadari bagi otot-otot bayi dan hal ini terjadi jauh sebelum bayi Anda tahu bagaimana cara menggunakan ototnya secara sadar.
Dalam bulan-bulan berikutnya, bersamaan dengan menghilangnya refleks-refleks ini, bayi mulai menggerak-gerakkan tangannya di depan mata dan mengamatinya dengan teliti. Kegiatan ini penting karena merupakan awal dari pengenalan diri sendiri.
Diulas oleh :
A.Yuria Ekalitani
Direktur Misericordia Child and Family Development Center
www.mcfdc.blogspot.com
www.mycfdc.org
No comments:
Post a Comment